Kepala demi kepala
Wajah demi wajah
Terus memburu
Mereka bilang ditunggu waktu
Yang telah berjalan dengan amat cepat
Mereka jadi takut telat
Ini aku ikut dibuat
Linglung dan cemas
Mimpi mimpi buyar
Kitab perandaian basah oleh air mata realita
Terkikis gesekan kesibukan tak berkesudahan
Ini lupa impinya
Mereka bilang itu realita
Mereka bilang itu wajar
Mereka tertawa dan berkata selamat datang
Ini aku tergerus alirannya
No comments:
Post a Comment